Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan dunia, bukan karena rekor atau gol spektakuler, tetapi akibat kartu merah pertama yang diterimanya bersama tim nasional Portugal pada pertandingan kualifikasi menjelang Piala Dunia 2026. Insiden yang terjadi pada pertengahan November 2025 ini bukan hanya mengguncang publ ik, tetapi juga menimbulkan ancaman nyata bagi peluang sang kapten tampil penuh di turnamen yang ia sebut sebagai “Piala Dunia terakhirnya.”
Insiden yang Mengubah Segalanya

Pertandingan berjalan intens sejak menit awal, namun tensi meningkat ketika Ronaldo terlibat duel fisik dengan pemain bertahan lawan. Dalam situasi yang terlihat biasa saja, gerakan siku Ronaldo dianggap berbahaya oleh wasit setelah meninjau ulang lewat VAR. Awalnya ia hanya menerima kartu kuning, namun keputusan dinaikkan menjadi kartu merah langsung. Stadion mendadak hening, sementara ekspresi Ronaldo menunjukkan kebingungan dan kekecewaan mendalam.
Kartu merah ini menjadi sangat signifikan karena selama lebih dari dua dekade karier internasionalnya, Ronaldo belum pernah meninggalkan lapangan akibat hukuman langsung seperti itu. Di usia 40 tahun, ia tentu tidak mengharapkan momen seperti ini datang justru ketika Portugal sedang mematangkan persiapan menuju Piala Dunia 2026.
Ancaman Sanksi Berlapis

Sesuai regulasi umum sepak bola internasional, kartu merah otomatis membuat pemain absen satu pertandingan berikutnya. Namun jika pelanggaran dikategorikan sebagai tindakan kekerasan atau perilaku tidak sportif yang serius, hukuman dapat bertambah menjadi dua hingga tiga laga. Inilah yang membuat kasus Ronaldo menjadi krusial.
Jika komite disiplin memutuskan bahwa tindakan Ronaldo termasuk pelanggaran berat, maka ia bisa melewatkan laga pembuka Piala Dunia — bahkan lebih. Ini bukan sekadar kehilangan satu pertandingan; ini berpotensi mengganggu ritme Portugal dan mengurangi kehadiran figur paling berpengaruh dalam skuad.
Dampak Besar untuk Portugal
Portugal berpotensi menghadapi turnamen besar tanpa pemimpin utama mereka sejak menit pertama. Ronaldo bukan hanya kapten, tetapi juga sumber moral, pemecah kebuntuan, dan pemain yang hadir pada momen paling menentukan. Tanpa dirinya, struktur serangan Portugal mungkin harus diubah. Walau mereka memiliki banyak bintang muda, hilangnya sosok berpengalaman bisa terasa signifikan di fase awal turnamen.
Bagi Ronaldo sendiri, ancaman ini terasa lebih emosional. Ia telah mengonfirmasi bahwa Piala Dunia 2026 adalah pentas internasional terakhir dalam kariernya. Melewatkan laga pembuka, atau bahkan dua laga, bisa membuatnya kehilangan momentum untuk menutup karier internasional dengan catatan yang ideal.
Menunggu Keputusan Akhir
Komite disiplin diperkirakan akan mengumumkan keputusan dalam beberapa minggu. Portugal kemungkinan akan mengajukan argumen bahwa insiden tersebut tidak disengaja. Namun bagaimanapun hasilnya, momen ini telah menjadi salah satu babak paling dramatis jelang Piala Dunia 2026 — sebuah ujian besar bagi Ronaldo dan tim Portugal.

Tinggalkan Balasan