Xabi Alonso dan Jude Bellingham: Kunci Taktik Baru Real Madrid

Xabi Alonso dan Jude Bellingham

Pengantar

Ketika Xabi Alonso mengambil alih kursi pelatih di Real Madrid pada musim 2025/26, perubahan taktik yang diterapkan tidak hanya menyentuh lini belakang dan strategi umum — tetapi juga merombak peran kunci pemain tengah utama, Jude Bellingham. Dalam artikel ini, kita akan menguraikan bagaimana Alonso memikirkan ulang posisi Bellingham, mengapa perubahan itu dibutuhkan, dan implikasinya bagi Madrid.


Mengapa perubahan diperlukan

  1. Perubahan filosofi tim
    • Alonso datang dengan reputasi sebagai pelatih yang menekankan “positional-play”, penguasaan bola dari lini belakang, dan transisi cepat.
    • Real Madrid sebelumnya di bawah pelatih sebelumnya menggunakan formasi dan gaya yang lebih tradisional untuk Madrid– namun Alonso ingin melakukan “re-build” yang lebih adaptif.
    • Di bawah filosofi baru, pemain kunci harus bisa fleksibel: tidak hanya sebagai “box-to-box” atau “deep-lying midfielder”, tapi juga bisa muncul di zona serang, mengubah ritme permainan.
  2. Potensi dan profil Bellingham
    • Bellingham adalah gelandang yang mempunyai atribut lengkap: kemampuan menyerang, dribel, membawa bola maju, mencetak gol, dan juga melakukan pressing.
    • Namun selama sebagian waktu sebelumnya di Madrid, posisi dan perannya agak berubah-ubah karena kebutuhan tim.
    • Alonso menyadari bahwa agar memaksimalkan potensi Bellingham, peran yang lebih “menyerang” atau “link antara tengah dan depan” bisa lebih cocok daripada hanya sekadar pemain box-to-box tradisional.

Bagaimana Alonso mengubah peran Bellingham

Berikut beberapa aspek konkret dari perubahan peran.

AspekSebelumnyaDi bawah Alonso
Posisi di lapanganBellingham sering ditempatkan sebagai gelandang tengah (box-to-box) atau kadang agak melebar untuk memberi ruang bagi pemain lain. SI+1Alonso menegaskan bahwa Bellingham akan digunakan sebagai “gelandang serang” atau “attacking midfielder” – tidak hanya sebagai motor tengah yang netral. SI+1
Tugas fase serangMembawa bola maju, kontribusi ofensif ada tapi peran masih agak terbatas karena tugas pertahanan juga besar.Lebih banyak di zona akhir, menemukan ruang antara lini tengah dan depan, menjadi penghubung serta pencetak peluang/ekspektasi gol yang lebih besar.
Fase bertahan & pressingPeran pressing dan transisi sudah ada namun tidak selalu top priority.Di bawah Alonso, pressing cepat setelah kehilangan bola dan transisi agresif menjadi bagian tak terpisahkan. Bellingham diharapkan aktif dalam fase ini. Total Football Analysis+1
Interaksi formasi/struktur timTim menggunakan formasi lebih konservatif atau tradisional (seperti 4-3-3) dengan peran Bellingham agak fleksibel.Alonso bereksperimen dengan formasi misalnya 3-4-3 atau 3-4-2-1, di mana Bellingham bisa muncul sebagai #10 atau “second striker” dari tengah. soccertonic.com+1

Dampak dan apa yang terlihat sejauh ini

  • Dalam analisis data awal musim 2025/26, tim Madrid di bawah Alonso menunjukkan angka yang menjanjikan: rata-rata ~2,86 expected goals (xG) per laga, dan hampir 19 tembakan per status pertandingan.
  • Artikel juga menyebut, kembalinya Bellingham dari jeda internasional memaksa Alonso untuk “memikirkan ulang” taktik karena pemain tersebut menuntut peran lebih sentral. beIN SPORTS
  • Alonso sendiri telah menyatakan secara terbuka bahwa posisi Bellingham akan “lebih menyerang”: “I see him as a midfielder… we’ll strive to make him as effective as possible.”

Tantangan yang harus dihadapi

  • Keseimbangan tim: Dengan Bellingham lebih bebas menyerang, pertanyaan muncul siapa yang menjaga keseimbangan di lini tengah dan apakah ada “gelandang pengayuh” yang cukup disiplin. Artikel menyebut “midfield balance” sebagai dilema.
  • Penerapan formasi baru: Formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1 masih dalam pengembangan, karakter pemain belum semuanya sepenuhnya pas dengan filosofi.
  • Kebugaran & adaptasi: Bellingham sempat mengalami cedera dan harus adaptasi dengan peran baru — memerlukan waktu untuk mencetak konsistensi.
  • Ekspektasi besar: Karena perubahan peran dan reputasi besar yang dibawa, tekanan akan tinggi bagi Bellingham untuk berkontribusi lebih besar.

Kesimpulan

Perubahan yang dilakukan Xabi Alonso terhadap peran Jude Bellingham menunjukkan dua hal: dia mempercayai bahwa Bellingham bukan hanya pemain tengah “serba bisa”, tapi bisa menjadi mesin kreatif dan ofensif utama, dan Real Madrid berada dalam fase renovasi taktis yang memanfaatkan fitur-unik pemainnya. Bila berhasil, ini bisa memperkuat Madrid dengan gaya yang lebih modern, dinamis, dan sulit diprediksi.

Bagi Bellingham, ini bisa menjadi momen transformasi: dari pemain muda berbakat menjadi pusat taktik tim besar. Namun semua bergantung pada adaptasi, kondisi fisik, dan konsistensi.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *