
Awal Pertandingan dan Dominasi Chelsea
Pertemuan antara Atalanta dan Chelsea dalam lanjutan Liga Champions berlangsung dengan intensitas tinggi sejak menit awal. Chelsea tampil lebih agresif dan berhasil membuka skor melalui João Pedro pada menit ke-25. Gol tersebut tercipta dari skema bola mati cepat yang membuat lini pertahanan Atalanta lengah. Setelah tertinggal, Atalanta berusaha membangun permainan, namun hingga babak pertama usai mereka belum menemukan pola yang efektif untuk menembus rapatnya pertahanan Chelsea.
Perubahan Strategi Atalanta di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Atalanta tampil dengan pendekatan yang berbeda. Aliran bola lebih cepat, tekanan lebih terorganisir, dan peran Charles De Ketelaere mulai terlihat dominan. Ia menjadi penghubung antara lini tengah dan lini serang, mengatur tempo, serta meningkatkan kreativitas serangan. Pada menit ke-55, De Ketelaere memberikan umpan matang kepada Gianluca Scamacca. Lewat penyelesaian klinis, Scamacca berhasil menyamakan kedudukan, sekaligus mengubah arah pertandingan.
De Ketelaere Sebagai Pengendali Permainan
Setelah gol penyama, kepercayaan diri Atalanta meningkat drastis. De Ketelaere tampil sebagai motor serangan dengan mobilitas tinggi serta kemampuan membaca ruang yang sangat baik. Ia sering menarik perhatian bek Chelsea, membuka ruang bagi rekan-rekannya, dan menjaga stabilitas serangan Atalanta. Kontrolnya di lini tengah membuat Chelsea kesulitan membangun kembali ritme permainan yang mereka kuasai di babak pertama.
Gol Kemenangan yang Menentukan
Puncak penampilan De Ketelaere terjadi pada menit ke-83 ketika ia mencetak gol yang memastikan kemenangan Atalanta. Melalui sebuah skema serangan yang tersusun rapi, ia melepaskan tembakan rendah ke arah gawang. Bola mengenai kaki salah satu pemain Chelsea dan berubah arah, mengecoh kiper sehingga masuk ke gawang. Gol ini bukan hanya menjadi penentu kemenangan, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pemain paling berpengaruh dalam pertandingan.
Dampak Kemenangan Terhadap Klasemen
Hasil ini membawa Atalanta mengoleksi 13 poin, memperkuat posisi mereka di puncak klasemen grup dan mendekatkan langkah menuju babak 16 besar Liga Champions. Chelsea yang tertahan di 10 poin kini berada dalam situasi sulit karena harus menjalani babak play-off untuk tetap bertahan di kompetisi. Kemenangan ini juga menunjukkan karakter kuat Atalanta sebagai tim yang mampu bangkit meski berada dalam tekanan.
De Ketelaere, Simbol Kebangkitan Atalanta
Dengan satu gol, satu assist, dan kontribusi dominan sepanjang laga, Charles De Ketelaere layak mendapatkan gelar Man of the Match. Ia menunjukkan kualitas sebagai pemain kunci yang mampu mengubah jalannya pertandingan di momen penting. Penampilannya di laga ini merupakan bukti kematangannya sebagai pemain top Eropa dan menjadi salah satu alasan utama mengapa Atalanta mampu membalikkan keadaan secara dramatis.

Tinggalkan Balasan