Tag: Piala Dunia 2026

  • Kesempatan Terakhir Cristiano Ronaldo? Inilah Deretan Lawan Portugal di Grup K Piala Dunia 2026

    Kesempatan Terakhir Cristiano Ronaldo? Inilah Deretan Lawan Portugal di Grup K Piala Dunia 2026

    Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan menjelang Piala Dunia 2026. Dengan usianya yang kini menginjak fase akhir karier, banyak yang menilai bahwa turnamen ini besar kemungkinan akan menjadi kesempatan terakhir bagi megabintang Portugal tersebut tampil di panggung tertinggi sepak bola dunia. Meski tidak ada pernyataan resmi mengenai pensiun internasional, kehadiran Ronaldo di skuad Portugal untuk 2026 dianggap sebagai momen bersejarah yang mungkin tidak terulang lagi.

    Portugal datang ke Piala Dunia 2026 dengan skuad yang cukup matang, memadukan pemain muda dan pengalaman, namun kehadiran Ronaldo tetap menjadi pusat perhatian. Ia telah mengikuti lima edisi Piala Dunia, dan kini semua mata tertuju pada sejauh mana ia dapat membawa Portugal melangkah dalam turnamen ini. Piala Dunia 2026 juga menghadirkan format baru dengan jumlah tim lebih banyak, termasuk pembentukan Grup K yang menjadi rumah bagi Portugal pada babak penyisihan.

    Kesempatan Terakhir Cristiano Ronaldo? Inilah Deretan Lawan Portugal di Grup K Piala Dunia 2026

    Deretan Lawan Portugal di Grup K

    Hasil undian resmi menempatkan Portugal bersama tiga calon lawan yang memiliki karakter permainan berbeda-beda di Grup K. Berikut adalah tim-tim yang akan mereka hadapi.

    1. Uzbekistan

    Tim nasional Uzbekistan menjadi salah satu kejutan dalam daftar peserta Piala Dunia 2026. Keberhasilan mereka menembus putaran final menunjukkan kemajuan besar sepak bola Asia. Uzbekistan dikenal memiliki gaya bermain yang disiplin, agresif dalam duel fisik, dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Portugal harus mewaspadai kecepatan dan determinasi mereka yang sering menjadi senjata utama dalam menghadapi tim-tim besar.

    2. Kolombia

    Kolombia merupakan lawan yang secara tradisi lebih kuat dan berpengalaman di level Piala Dunia. Tim asal Amerika Selatan ini selalu dikenal dengan permainan teknis, mobilitas tinggi, dan lini depan yang eksplosif. Kolombia bisa menjadi hambatan terbesar bagi Portugal di Grup K, terutama karena gaya bermain mereka kerap merepotkan tim-tim Eropa. Pertandingan ini diprediksi menjadi salah satu yang paling menentukan nasib Portugal.

    3. Pemenang Jalur Play-Off

    Posisi terakhir di Grup K akan diisi oleh pemenang jalur play-off antarkonfederasi. Kandidatnya berasal dari beberapa wilayah berbeda, sehingga karakter permainan tim yang lolos bisa sangat variatif. Meski biasanya dianggap lebih rendah di atas kertas dibanding peserta lain, tim dari jalur play-off sering kali tampil tanpa tekanan dan justru memberikan kejutan. Portugal tetap harus berhati-hati menghadapi lawan yang satu ini.


    Tantangan Portugal di Piala Dunia 2026

    Penampilan Portugal di fase grup akan sangat dipengaruhi oleh konsistensi permainan, kematangan taktik, serta kemampuan mengatasi berbagai gaya bermain lawan. Uzbekistan membawa tekanan dari sisi stamina dan permainan langsung, Kolombia menghadirkan ancaman teknis, dan tim play-off bisa menjadi lawan yang sulit diprediksi.

    Bagi Cristiano Ronaldo, turnamen ini tidak hanya soal membawa Portugal melangkah sejauh mungkin, tetapi juga mengenai warisan yang akan ia tinggalkan di panggung internasional. Ia masih memiliki kemampuan mencetak gol dan pengalaman yang tidak dimiliki pemain lain, namun kini Portugal lebih menekankan kolektivitas ketimbang ketergantungan penuh pada sosok Ronaldo.


    Apakah Ini Benar Kesempatan Terakhir Cristiano Ronaldo?

    Melihat faktor usia dan siklus kompetitif sepak bola, 2026 hampir pasti akan menjadi Piala Dunia terakhir Ronaldo. Banyak penggemar mengharapkan bahwa ia dapat menutup perjalanan panjangnya dengan prestasi membanggakan. Portugal memiliki skuad yang kompetitif, namun perjalanan di Grup K akan menjadi langkah awal yang menentukan apakah Ronaldo dapat menorehkan cerita terakhir yang manis di ajang Piala Dunia.

  • Setelah Juara 2022: Begini Tantangan Grup Argentina di Piala Dunia 2026

    Setelah Juara 2022: Begini Tantangan Grup Argentina di Piala Dunia 2026

    Setelah menutup Piala Dunia 2022 dengan gelar juara, Argentina kembali menjadi pusat perhatian dunia ketika undian Piala Dunia 2026 resmi diumumkan. Status mereka sebagai juara bertahan membuat setiap detail perjalanan mereka menuju turnamen ini menjadi sorotan. Dalam undian terbaru, Argentina berada di Grup J bersama Algeria, Austria, dan Jordan. Secara sekilas grup ini tampak ringan, tetapi jika dianalisis lebih dalam, terdapat sejumlah tantangan yang harus diperhitungkan.

    Format Baru dan Dampaknya bagi Argentina

    Setelah Juara 2022: Begini Tantangan Grup Argentina di Piala Dunia 2026

    Piala Dunia 2026 merupakan edisi pertama yang menggunakan format 48 tim, terbagi dalam 12 grup. Setiap grup diisi empat tim, dan dua tim teratas otomatis lolos, disertai sejumlah peringkat ketiga terbaik. Format ini memberikan peluang lebih besar, tetapi juga membuka ruang kejutan. Jumlah pertandingan yang meningkat dapat memengaruhi kondisi fisik pemain, rotasi skuad, serta konsistensi performa. Tim besar seperti Argentina harus menjaga kestabilan sejak laga pertama, karena tergelincir sedikit saja bisa berdampak pada perjalanan mereka di fase gugur.

    Komposisi Grup J dan Karakter Lawan

    Argentina akan menghadapi tiga lawan yang masing-masing memiliki karakter berbeda. Algeria dikenal dengan permainan agresif dan transisi cepat. Mereka memiliki sejarah sebagai tim yang sulit diprediksi, terutama ketika tampil tanpa beban. Austria cenderung bermain disiplin dengan struktur bertahan yang kuat, disertai kemampuan menciptakan peluang melalui serangan balik terorganisir. Jordan mungkin dianggap paling lemah di grup, tetapi kehadiran mereka justru dapat menjadi ancaman tersendiri. Tim-tim seperti ini sering tampil solid ketika menjadi underdog dan berpotensi mencuri poin dari lawan yang kurang fokus.

    Meski Argentina jauh lebih unggul dalam kualitas individu maupun kedalaman skuad, kekuatan mental dan kemampuan membaca permainan lawan akan sangat menentukan. Pertandingan grup sering kali menghadirkan dinamika yang sulit ditebak, terutama ketika tim unggulan diharapkan menyapu bersih kemenangan.

    Peluang Argentina dan Faktor Penentu

    Sebagai juara bertahan, Argentina membawa modal besar berupa pengalaman, mentalitas juara, serta skuad yang tetap kuat. Banyak pemain inti 2022 masih bertahan, disertai munculnya talenta baru yang siap memperkuat tim. Kombinasi pengalaman dan regenerasi memberikan fleksibilitas bagi pelatih untuk mengatur strategi sesuai kebutuhan pertandingan.

    Namun, tantangan terbesar justru terletak pada ekspektasi publik. Argentina tidak hanya diharapkan lolos dari grup, tetapi juga tampil dominan. Hal ini dapat menciptakan tekanan tambahan, khususnya jika performa tidak langsung maksimal pada laga awal. Selain itu, jika beberapa pemain senior berpotensi mengikuti turnamen besar terakhir mereka, muncul kebutuhan untuk menyeimbangkan pengalaman dan energi muda dalam skuad.

    Secara teknis, Argentina harus menjaga intensitas dan konsentrasi sejak awal. Menghadapi tim-tim dengan gaya bertahan dan serangan balik eksplosif menuntut ketenangan serta efektivitas dalam penyelesaian akhir. Dominasi penguasaan bola tidak cukup tanpa eksekusi yang matang di sepertiga akhir lapangan.

    Risiko yang Tidak Boleh Diabaikan

    Meskipun terlihat sebagai grup yang relatif mudah, risiko tetap ada. Salah satu ancaman terbesar adalah rasa percaya diri berlebihan. Tim unggulan kerap terjebak dengan anggapan bahwa grup ringan berarti kemenangan otomatis. Dalam turnamen dengan intensitas tinggi, satu hasil imbang atau kekalahan dapat merusak momentum dan membuat jadwal di fase gugur menjadi jauh lebih berat.

    Selain itu, perjalanan antar-venue di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko sebagai tuan rumah bersama bisa menjadi faktor fisik yang memengaruhi performa. Turnamen yang lebih panjang dari biasanya memerlukan manajemen kebugaran yang teliti agar pemain tetap bugar hingga tahap akhir.

    Prospek Argentina ke Depan

    Jika Argentina menjalani tiga laga grup dengan profesional dan disiplin, peluang mereka untuk lolos sebagai juara grup sangat besar. Mereka memiliki kualitas yang masih berada di atas ketiga lawan. Tantangan utama tidak terletak pada grup, melainkan bagaimana memanfaatkan fase ini untuk membangun ritme permainan, memperkuat chemistry skuad, dan menyiapkan fondasi untuk tantangan yang lebih berat di fase knockout.

    Argentina memiliki kesempatan besar untuk kembali melaju jauh, bahkan mempertahankan gelar. Namun, mereka harus menjaga keseimbangan antara keyakinan dan kewaspadaan. Piala Dunia bukan hanya soal kekuatan skuad, tetapi juga detail kecil yang sering menentukan dalam pertandingan krusial. Dengan persiapan matang dan pendekatan yang tepat, Argentina berpotensi mengulangi prestasi emas 2022, tetapi perjalanan menuju puncak tidak akan semudah yang terlihat di atas kertas.

  • Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Szoboszlai dan Mbeumo Tak Ikut Beraksi

    Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Szoboszlai dan Mbeumo Tak Ikut Beraksi

    Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko seharusnya menjadi panggung terbesar bagi para pemain terbaik dunia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Namun, kompetisi akbar itu tak lepas dari cerita mengejutkan: banyak pemain top gagal mengantarkan negaranya lolos, termasuk lima bintang besar yang telah menjadi sorotan dunia dalam beberapa musim terakhir.

    Mulai dari Dominik Szoboszlai hingga Dusan Vlahovic, inilah deretan pemain elit yang harus merelakan mimpi tampil di Piala Dunia 2026 pupus begitu saja.


    1. Dominik Szoboszlai: Kapten Berkelas yang Tersingkir di Menit-Menit Akhir

    Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026

    Dominik Szoboszlai adalah salah satu gelandang muda terbaik Eropa, bahkan menjadi sosok sentral dalam kebangkitan Liverpool. Dengan kualitas eksekusi bola mati, kepemimpinan, dan permainan serba bisa, Szoboszlai menjadi tumpuan utama Timnas Hongaria.

    Sayangnya, mimpi tampil di Piala Dunia 2026 harus terkubur. Hongaria gagal memanfaatkan momentum penting di fase akhir kualifikasi, tersingkir menyakitkan setelah kehilangan poin krusial di laga terakhir.

    Sebagai kapten, Szoboszlai tampil habis-habisan, namun kualitas tim yang tak merata membuat Hongaria tak mampu bersaing dengan para rival yang lebih kuat. Ketiadaan sang maestro ini tentu menjadi kehilangan besar bagi turnamen, mengingat ia termasuk salah satu gelandang yang tengah berada di puncak performa.


    2. Benjamin Sesko: Bakat Besar yang Tak Mampu Menyelamatkan Slovenia

    Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026

    Benjamin Sesko, striker muda sensasional yang bersinar bersama RB Leipzig, digadang-gadang menjadi generasi emas baru Slovenia setelah era Josip Ilicic. Namun bahkan kehadirannya tak cukup untuk membawa Slovenia melangkah jauh.

    Slovenia sebenarnya tampil cukup solid di babak kualifikasi, tetapi kegagalan meraih poin di momen-momen kunci membuat mereka terlempar dari posisi aman. Sesko, meski tampil produktif, tidak mendapat cukup dukungan dari lini tengah dan para gelandang kreatif.

    Absennya pemain yang dijuluki “The Next Haaland” ini tentu menjadi ironi. Dunia kehilangan kesempatan menyaksikan striker muda dengan potensi luar biasa di panggung terbesar sepak bola.


    3. Bryan Mbeumo: Harapan Kamerun yang Pupus di Babak Playoff

    Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026

    Bryan Mbeumo, bintang Brentford dan salah satu penyerang paling efektif di Premier League, menjadi harapan besar Kamerun untuk kembali unjuk gigi di level tertinggi. Berstatus pemain serbaguna yang mampu bermain melebar maupun menusuk dari tengah, Mbeumo diharapkan membawa warna baru dalam serangan Kamerun.

    Namun realitas berkata lain. Perjalanan Kamerun terhenti di babak playoff zona Afrika, setelah kalah dramatis dalam duel yang berlangsung sengit hingga menit-menit akhir.

    Mbeumo sendiri sebenarnya tampil agresif, tetapi gaya permainan fisik Afrika yang tidak selalu sejalan dengan karakter bermainnya membuat ia kesulitan tampil konsisten. Kegagalan ini menambah daftar panjang bintang Premier League yang tak bisa tampil di Piala Dunia kali ini.


    4. Khvicha Kvaratskhelia: Bintang PSG yang Terhenti oleh Spanyol dan Turki

    Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026

    Nama Khvicha Kvaratskhelia adalah salah satu fenomena terbesar di sepak bola modern. Setelah mencuri panggung bersama Napoli, ia melanjutkan performa gemilang bersama PSG. Dengan dribel mematikan dan kreativitas tinggi, Kvara menjadi ancaman nyata bagi hampir semua lawan yang dihadapinya.

    Namun, sayang seribu sayang—Georgia tidak mampu melewati fase kualifikasi yang berat. Mereka harus menghadapi raksasa seperti Spanyol dan Turki, dua tim yang tampil konsisten sejak awal.

    Meski Kvaratskhelia menjadi pusat permainan tim, kualitas skuad Georgia secara keseluruhan masih kalah jauh. Kegagalan ini bukan hanya kehilangan bagi negaranya, tetapi juga kerugian bagi dunia sepak bola yang harus menunggu empat tahun lagi untuk menyaksikan sang bintang bermain di Piala Dunia.


    5. Dusan Vlahovic: Serbia Gagal Total Meski Bertabur Penyerang Top

    Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026

    Serbia seharusnya menjadi salah satu tim yang mudah lolos ke putaran final, mengingat kedalaman skuad mereka sangat kuat, terutama di lini depan. Nama-nama besar seperti Dusan Vlahovic, Aleksandar Mitrovic, dan Luka Jovic membuat Serbia sering dijuluki sebagai tim dengan amunisi penyerang paling lengkap di Eropa.

    Namun semua itu tak cukup. Serbia tampil inkonsisten, mudah kehilangan fokus, dan sering gagal memanfaatkan peluang emas di pertandingan penting.

    Vlahovic sendiri tampil baik secara individu, tetapi kurangnya kreativitas lini tengah membuatnya sering terisolasi. Serbia akhirnya harus menelan pil pahit setelah gagal bersaing dengan rival-rival Eropa yang lebih stabil.

    Absennya Vlahovic membuat Piala Dunia kehilangan salah satu striker paling mematikan dengan gaya bermain klasik namun efektif.


    Kesimpulan: Piala Dunia 2026 Kehilangan Banyak Bintang

    Piala Dunia adalah kompetisi di mana para pemain terbaik seharusnya bertemu dalam satu panggung. Namun kenyataannya, seperti edisi-edisi sebelumnya, beberapa nama besar harus gugur sebelum turnamen dimulai.

    Dari Szoboszlai sang kapten inspiratif, Sesko sang bakat masa depan, Mbeumo si motor serangan Kamerun, Kvaratskhelia sang seniman lapangan hijau, hingga Vlahovic sang predator kotak penalti—semuanya akan menyaksikan Piala Dunia 2026 dari rumah.

    Absennya mereka membuat turnamen ini sedikit kehilangan daya tarik, tetapi sekaligus memberi panggung bagi talenta lain untuk tampil bersinar.

  • Akankah Messi Main di Piala Dunia? Spekulasi Panas Jelang Piala Dunia 2026

    Akankah Messi Main di Piala Dunia? Spekulasi Panas Jelang Piala Dunia 2026

    Lionel Messi, sosok yang dianggap sebagai pesepak bola terbaik sepanjang masa, kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setelah membawa Argentina meraih kejayaan di Piala Dunia 2022, pertanyaan besar kini muncul: Apakah La Pulga akan kembali tampil di Piala Dunia 2026? Spekulasi mengenai masa depannya bersama tim nasional Argentina menjadi salah satu topik terpanas menjelang turnamen akbar yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

    Karier Emas dan Titik Balik di 2022

    Akankah Messi Main di Piala Dunia? Spekulasi Panas Jelang Piala Dunia 2026

    Kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022 menjadi momen paling emosional dalam perjalanan karier Messi. Ia bukan hanya menjadi kapten dan pemimpin di lapangan, tetapi juga simbol perjuangan dan dedikasi luar biasa. Setelah gagal dalam empat edisi sebelumnya, Messi akhirnya mengangkat trofi yang selama ini menjadi “kutukan” dalam kariernya. Momen itu membuat banyak penggemar mengira bahwa Qatar 2022 adalah panggung perpisahan sang maestro dari ajang terbesar sepak bola dunia.

    Namun, waktu berjalan, dan Messi menunjukkan bahwa cintanya pada sepak bola belum pudar. Meski telah menua secara usia, penampilannya bersama Inter Miami di Major League Soccer masih memukau. Ia tetap menjadi sosok berpengaruh, baik di klub maupun di tim nasional. Hal ini memunculkan harapan baru: mungkinkah ia bertahan hingga 2026?

    Faktor yang Menentukan Keputusan Messi

    Messi akan berusia hampir 39 tahun ketika Piala Dunia 2026 dimulai. Secara fisik, usia tersebut jelas menjadi tantangan besar untuk bertahan di level tertinggi. Namun, jika ada satu hal yang telah dibuktikannya, itu adalah kemampuannya melampaui batasan. Messi dikenal sangat menjaga kondisi tubuh dan memiliki pola hidup disiplin yang membuatnya tetap kompetitif di usia yang tidak lagi muda.

    Selain faktor fisik, keputusan Messi juga akan sangat dipengaruhi oleh motivasi pribadi. Ia sudah memiliki segalanya: gelar dunia, Copa América, Liga Champions, dan Ballon d’Or yang tak terhitung. Namun, semangatnya untuk bermain demi Argentina selalu menjadi pendorong utama. Jika ia merasa mampu berkontribusi, bukan tidak mungkin Messi akan mengenakan jersey biru langit satu kali lagi.

    Skenario yang Mungkin Terjadi

    Ada dua skenario besar yang bisa terjadi. Pertama, Messi tetap bermain, meski dengan peran berbeda. Ia mungkin tidak akan tampil di semua pertandingan, tetapi hadir sebagai figur pemimpin dan inspirasi bagi generasi baru pemain Argentina seperti Julián Álvarez dan Enzo Fernández. Kehadirannya akan menjadi dorongan moral besar bagi tim.

    Skenario kedua, Messi memilih mundur dengan elegan. Ia mungkin akan mengumumkan keputusan pensiun dari tim nasional sebelum turnamen, menyerahkan tongkat estafet kepada para penerusnya. Langkah ini akan menegaskan bahwa ia meninggalkan panggung di saat puncak kejayaan, dengan warisan yang tak tergantikan.

    Penutup

    Apapun keputusan akhirnya, Lionel Messi sudah menulis sejarah emas di dunia sepak bola. Ia bukan hanya legenda Argentina, tetapi juga ikon global yang melampaui olahraga itu sendiri. Dunia mungkin menunggu apakah Messi akan tampil di Piala Dunia 2026, namun satu hal pasti: kehadirannya—baik di lapangan maupun dalam kenangan—akan selalu menjadi inspirasi bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.

  • Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh para bintang sepak bola dunia. Namun, tidak semua pemain top dipastikan akan tampil di turnamen bergengsi empat tahunan ini. Termasuk beberapa pemain dari klub besar seperti Manchester United (MU), yang kini menghadapi ancaman gagal tampil di Piala Dunia karena berbagai faktor mulai dari cedera, performa menurun, hingga persaingan ketat di tim nasional.

    Berikut enam pemain Manchester United yang berpotensi absen di Piala Dunia 2026.


    1. Luke Shaw (Inggris) – Masalah Cedera yang Tak Kunjung Usai

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Luke Shaw sudah lama dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik Inggris ketika dalam kondisi bugar. Namun, masalah cedera menjadi musuh utamanya dalam beberapa musim terakhir. Sejak musim 2023/2024, pemain berusia 30 tahun ini kerap absen dalam waktu lama karena masalah hamstring dan kebugaran.

    Dengan munculnya nama-nama seperti Ben Chilwell, Levi Colwill, dan Rico Lewis yang mulai mendapat perhatian dari Gareth Southgate, posisi Shaw di tim nasional Inggris kini tidak lagi aman. Jika ia tak mampu menjaga konsistensi dan kebugarannya, peluang tampil di Piala Dunia 2026 bisa lenyap begitu saja.


    2. Harry Maguire (Inggris) – Performa yang Naik Turun

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Harry Maguire dulunya adalah sosok tak tergantikan di jantung pertahanan Inggris. Namun, dua musim terakhir di Manchester United menunjukkan penurunan performa yang cukup signifikan. Meski masih dipercaya dalam beberapa laga internasional, tekanan dari publik dan munculnya bek muda berbakat seperti Marc Guehi, Fikayo Tomori, hingga Ezri Konsa, membuat posisinya di timnas menjadi rapuh.

    Jika Maguire gagal menunjukkan stabilitas dan tidak mampu kembali ke performa terbaiknya, pelatih Inggris mungkin akan memilih opsi yang lebih muda dan bugar untuk menghadapi kompetisi sengit di Piala Dunia 2026.


    3. Mason Mount (Inggris) – Dari Starter ke Bayangan

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Ketika masih berseragam Chelsea, Mason Mount merupakan salah satu gelandang favorit Southgate. Namun sejak pindah ke Manchester United, kariernya seperti meredup. Cedera panjang dan kurangnya menit bermain membuat Mount kehilangan tempat di skuad utama, baik di klub maupun tim nasional.

    Dengan munculnya talenta muda seperti Cole Palmer, Phil Foden, dan James Maddison yang tampil cemerlang, peluang Mount untuk kembali bersinar di panggung internasional semakin menipis. Jika ia tidak segera menemukan kembali ritme permainannya, kemungkinan besar namanya tidak akan masuk daftar 26 pemain Inggris di Piala Dunia 2026.


    4. Benjamin Šeško (Slovenia) – Persaingan Ketat dan Tekanan Besar

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Benjamin Šeško menjadi salah satu prospek muda paling menarik di Eropa. Striker asal Slovenia ini tampil menjanjikan di RB Leipzig sebelum bergabung dengan Manchester United. Namun, penyesuaian di Liga Inggris tidak selalu mudah. Performa yang belum konsisten dan tekanan besar di Old Trafford bisa berdampak pada peluangnya bersama tim nasional.

    Slovenia sendiri masih harus melewati fase kualifikasi yang berat untuk memastikan tiket ke Piala Dunia 2026. Jika performa Šeško tidak maksimal dan negaranya gagal lolos, maka kesempatan tampil di turnamen terbesar dunia itu otomatis pupus. Dengan usia muda yang baru menginjak 22 tahun, peluang masih terbuka di masa depan, namun 2026 bisa datang terlalu cepat baginya.


    5. Matthijs de Ligt (Belanda) – Terancam Tergusur dari Persaingan

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Ketika debut di Ajax, Matthijs de Ligt disebut-sebut sebagai calon bek terbaik dunia. Namun perjalanan kariernya setelah itu tidak selalu mulus. Setelah periode inkonsisten di Juventus dan Bayern Munich, kini ia berjuang untuk mendapatkan kembali performa terbaik di Manchester United.

    Tim nasional Belanda saat ini memiliki banyak pilihan di lini belakang seperti Virgil van Dijk, Nathan Aké, Micky van de Ven, dan Lutsharel Geertruida. Jika De Ligt gagal tampil konsisten di Premier League dan kalah bersaing dengan generasi baru, posisinya di skuad Oranje bisa hilang menjelang Piala Dunia 2026.


    6. Kobbie Mainoo (Inggris) – Harapan Muda dengan Tantangan Besar

    Daftar 6 Pemain MU yang Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

    Kobbie Mainoo adalah salah satu talenta paling bersinar dari akademi Manchester United. Gelandang muda ini menampilkan kematangan luar biasa meski baru berusia 19 tahun. Banyak yang memprediksi Mainoo bisa menjadi bagian dari masa depan tim nasional Inggris. Namun, peluang tampil di Piala Dunia 2026 masih belum pasti.

    Dengan kedalaman lini tengah Inggris yang luar biasa — mulai dari Declan Rice, Jude Bellingham, hingga Conor Gallagher — Mainoo harus bersaing ketat untuk mendapatkan tempat di skuad utama. Ia perlu mempertahankan performa luar biasa di level klub sepanjang musim 2025 agar bisa meyakinkan pelatih Inggris untuk membawanya ke Amerika Serikat.


    Kesimpulan: Tantangan Besar bagi Para Bintang Setan Merah

    Piala Dunia 2026 bisa menjadi ajang yang sangat menarik bagi para pemain muda maupun veteran. Namun bagi enam pemain Manchester United ini, jalan menuju turnamen tersebut penuh tantangan. Cedera, persaingan ketat, dan performa yang tak stabil menjadi faktor utama yang bisa menggagalkan impian mereka.

    Bagi fans Setan Merah, tentu akan menjadi pukulan berat jika nama-nama seperti Luke Shaw, Maguire, atau Mount absen dari ajang terbesar sepak bola dunia. Namun, di sisi lain, situasi ini juga menjadi pengingat bahwa performa dan konsistensi adalah segalanya — bahkan untuk pemain sekelas Manchester United.