Tag: Rodrygo

  • Mengapa Arsenal & Liverpool Mundur dari Perburuan Rodrygo?

    Mengapa Arsenal & Liverpool Mundur dari Perburuan Rodrygo?

    Rodrygo selama beberapa tahun terakhir menjadi salah satu winger muda dengan reputasi tinggi di Eropa. Performa stabilnya di Real Madrid serta fleksibilitas bermain di berbagai posisi membuat sejumlah klub Premier League tertarik merekrutnya. Arsenal dan Liverpool menjadi dua klub yang paling serius memantau situasinya, terutama ketika muncul indikasi bahwa persaingan di lini depan Madrid semakin ketat.

    Namun memasuki bursa transfer 2025, kedua klub besar tersebut justru memutuskan untuk mundur dari perburuan. Keputusan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil evaluasi mendalam terkait harga, prioritas skuad, dan dinamika negosiasi.

    Alasan Arsenal Menghentikan Perburuan

    Mengapa Arsenal & Liverpool Mundur dari Perburuan Rodrygo?

    Arsenal pada awalnya menilai Rodrygo sebagai target ideal untuk meningkatkan kualitas sayap kanan dan memberikan alternatif bagi posisi penyerang. Namun beberapa faktor membuat mereka menghentikan rencana ini.

    Pertama, harga yang diminta Real Madrid berada di kisaran yang sangat tinggi, yaitu sekitar 90 hingga 100 juta euro. Bagi Arsenal, angka ini tidak sebanding dengan prioritas finansial mereka untuk memperkuat beberapa sektor lain yang lebih mendesak.

    Kedua, Arsenal memindahkan fokusnya kepada target lain yang lebih realistis dari sisi biaya dan ketersediaan, seperti Viktor Gyokeres serta Noni Madueke. Pemain-pemain tersebut dinilai lebih mudah dijangkau dan lebih sesuai dengan kebutuhan taktis Mikel Arteta saat ini.

    Ketiga, pembicaraan awal yang sempat terjadi dengan pihak Madrid tidak berkembang menjadi negosiasi formal. Real Madrid menunjukkan ketidaktertarikan pada skema transfer alternatif seperti peminjaman, sehingga membuat Arsenal menghentikan proses sebelum membuat penawaran resmi.

    Penyebab Liverpool Memutuskan Mundur

    Mengapa Arsenal & Liverpool Mundur dari Perburuan Rodrygo?

    Liverpool juga berada dalam situasi serupa. Meski minat awal mereka cukup kuat, terutama sebagai antisipasi perubahan komposisi lini depan, klub akhirnya memilih untuk menarik diri.

    Biaya transfer yang terlalu tinggi menjadi alasan paling utama. Liverpool tidak ingin mengeluarkan dana besar untuk satu pemain sayap ketika mereka masih memiliki opsi lain di dalam skuad. Selain itu, kebijakan transfer klub yang lebih selektif membuat mereka mengutamakan efisiensi belanja pemain.

    Liverpool juga diketahui mengalihkan perhatian kepada target alternatif yang dinilai lebih kompatibel dengan rencana permainan terbaru mereka. Perubahan strategi membuat kebutuhan pemain tipe Rodrygo tidak lagi menjadi prioritas mendesak.

    Situasi di Real Madrid dan Dampaknya

    Real Madrid sendiri berada pada posisi kuat dalam negosiasi. Persaingan di lini depan memang meningkat, tetapi klub tidak memiliki urgensi menjual Rodrygo. Bandrol tinggi yang mereka tetapkan menjadi salah satu faktor yang menutup peluang kepergian sang pemain ke Premier League.

    Dengan mundurnya Arsenal dan Liverpool, peluang Rodrygo untuk pindah ke Inggris menurun drastis. Kedua klub kini mengarahkan fokus ke target lain, sementara Madrid mendapatkan posisi nyaman untuk mempertahankan atau melepas sang winger sesuai kepentingan mereka.

  • Dari Madrid ke Brasil: Bagaimana Carlo Ancelotti Menyiapkan Vinícius Júnior & Rodrygo Góes untuk Timnas

    Dari Madrid ke Brasil: Bagaimana Carlo Ancelotti Menyiapkan Vinícius Júnior & Rodrygo Góes untuk Timnas

    Ketika Carlo Ancelotti resmi mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Brasil, banyak yang penasaran bagaimana ia akan membangun skuad barunya. Dua nama yang langsung menjadi sorotan adalah Vinícius Júnior dan Rodrygo, dua bintang muda Real Madrid yang sudah ia bentuk dengan tangan sendiri di level klub. Perjalanan mereka dari Madrid menuju panggung internasional di bawah Ancelotti bukan sekadar kelanjutan hubungan pelatih-pemain, melainkan proses yang jauh lebih strategis.

    Hubungan (dan Keuntungan) dari Madrid

    Dari Madrid ke Brasil: Bagaimana Carlo Ancelotti Menyiapkan Vinícius Júnior & Rodrygo Góes untuk Timnas

    Ancelotti sudah bekerja dengan Vinícius dan Rodrygo selama bertahun-tahun. Ia memahami karakter permainan, psikologi, hingga detail kecil yang membuat keduanya bisa tampil maksimal. Di Madrid, Vinícius berkembang menjadi winger eksplosif yang sulit dihentikan, sementara Rodrygo tumbuh sebagai pemain fleksibel yang mampu bermain di beberapa posisi menyerang.
    Keakraban Ancelotti dengan mereka memberi keuntungan besar bagi Brasil. Ia tidak perlu melakukan proses adaptasi panjang—ia sudah tahu apa yang mereka butuhkan untuk bersinar.

    Pendekatan Seleksi yang Tegas

    Dari Madrid ke Brasil: Bagaimana Carlo Ancelotti Menyiapkan Vinícius Júnior & Rodrygo Góes untuk Timnas

    Meskipun dekat dengan keduanya, Ancelotti bukan tipe pelatih yang memberi jaminan. Ia menuntut performa stabil dan kondisi fisik terbaik. Ada momen ketika ia tidak memanggil Vinícius dan Rodrygo untuk memberi kesempatan pemain lain dan melakukan eksperimen taktik.
    Keputusan tegas seperti ini menunjukkan bahwa kehadiran mereka di timnas bukan hadiah, melainkan hasil konsistensi. Di sisi lain, keputusan itu juga memacu keduanya untuk bekerja lebih keras agar tetap menjadi pilihan utama.

    Adaptasi Taktis di Brasil

    Gaya bermain Brasil berbeda dibanding Real Madrid. Di Madrid, duo ini terbiasa dengan sistem serangan cepat dan ruang besar untuk eksploitasi kecepatan. Di Brasil, Ancelotti menginginkan mereka lebih terlibat dalam fase bertahan, menjaga struktur tim, dan menyesuaikan ritme pertandingan internasional yang cenderung lebih ketat.
    Vinícius dituntut lebih matang dalam pengambilan keputusan, sementara Rodrygo didorong meningkatkan agresivitas dan efektivitas di kotak penalti. Kombinasi keduanya diharapkan menjadi senjata baru Brasil dalam membongkar pertahanan lawan.

    Kembalinya Mereka ke Skema Utama

    Setelah masa eksperimen selesai, Ancelotti kembali menarik Vinícius dan Rodrygo ke dalam skuad inti untuk laga-laga penting. Hal ini menandakan bahwa mereka tetap menjadi bagian dari rencana besar Brasil menuju Piala Dunia 2026.
    Vinícius diharapkan menjadi pemimpin lini depan berkat pengalamannya, sementara Rodrygo menjadi pemain serbaguna yang bisa mengisi berbagai kebutuhan taktis.

    Kesimpulan

    Transisi Vinícius Júnior dan Rodrygo dari Real Madrid ke Timnas Brasil di bawah Ancelotti adalah proses yang sangat alami, namun tetap penuh tantangan. Ancelotti memberi mereka kepercayaan, tetapi juga syarat yang harus dipenuhi. Dengan keduanya berada di puncak performa dan mendapatkan bimbingan pelatih yang sudah mereka kenal, Brasil memiliki peluang besar membangun lini serang yang mematikan dan konsisten.